Kyai Menerobos Parlemen, Siap Perjuangkan Kaum Marjinal
BANTEN - Ahmad Imron baru saja dilantik sebagai Anggota DPRD Provinsi Banten. Pada kesempatan tersebut, pria yang akrab disapa Gus Imron ini menyatakan komitmennya untuk menjalankan tugas dan fungsi dewan selama lima tahun ke depan, sekaligus menegaskan tekadnya untuk menepati janji-janji politik yang ia sampaikan saat kampanye." Rabu (06/11/24)
Bagi kalangan Nahdlatul Ulama (NU), GP Ansor, dan pesantren, nama Ahmad Imron bukanlah sosok yang asing. Kiprah aktifnya di berbagai organisasi menjadikannya tokoh yang dikenal luas. Salah satunya adalah peranannya sebagai pimpinan Pondok Pesantren Daarul Falahiyah di Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, yang merupakan pondok pesantren terkemuka di daerah tersebut.
Sebelum mengelola pondok pesantren, Gus Imron juga dikenal sebagai Ketua PW GP Ansor Provinsi Banten pada periode 2012-2016, di mana ia bersama dengan rekan-rekannya bahu-membahu membesarkan organisasi yang merupakan badan otonom NU tersebut. Tak hanya itu, pria lulusan STIE Pelita Bangsa ini juga aktif di sejumlah organisasi lainnya, termasuk di PW NU Provinsi Banten.
Pada Senin (2/9/2024), Gus Imron resmi dilantik sebagai anggota DPRD Provinsi Banten. Meskipun tugas barunya di lembaga legislatif jelas akan menyita waktu dan energi, ia bertekad untuk tetap menjalankan perannya sebagai pengasuh pondok pesantren. "Tentu, kegiatan saya di pondok pesantren tidak akan seaktif sebelumnya. Namun, saya pastikan pengajaran kepada santri tidak akan terganggu. Ada banyak ustad dan pengurus pondok yang terus mendampingi mereka," ujar Imron.
Sebagai anggota dewan, Gus Imron memiliki visi untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat, khususnya yang berada di lapisan marjinal. Ia berkomitmen untuk memperbaiki akses layanan kesehatan, pendidikan, serta kesejahteraan sosial bagi masyarakat Banten. "Saya sering berbaur dengan masyarakat dan berbagai kalangan organisasi pesantren. Oleh karena itu, saya tahu betul apa yang dibutuhkan masyarakat, terutama di daerah pemilihan saya," tambahnya.
Imron juga mengusulkan penambahan anggaran untuk sektor keagamaan, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial, demi mewujudkan masyarakat Banten yang lebih bahagia, baik lahir maupun batin.
Bagi Imron, politik bukan sekadar kekuasaan atau popularitas. "Politisi boleh saja kehilangan harta, jabatan, atau bahkan nyawa, tetapi yang tak boleh hilang adalah nurani kemanusiaan. Itu yang harus dijaga," tegasnya.
Dengan komitmen kuat terhadap pendidikan dan kesejahteraan masyarakat, Ahmad Imron siap menjadi jembatan bagi rakyat Banten untuk mendapatkan hak-hak mereka yang lebih baik.(Msl)