Pedagang Pasar Mauk Keluhkan Harga Kios Terlalu Tinggi
Tangerang - Rencana Revitalisasi pasar mauk yang akan segera dilaksanakan menuai kekecewaan para pedagang lantaran ketetapan harga kios yang terlalu tinggi serta penampungan sementara yang kurang strategis dan memberatkan para pedagang pasar mauk.
Diperkirakan harga yang ditetapkan tanpa mempertimbangkan ekonomi lemah para pedagang pasca covid19 yang membuat penurunan omset para pedagang pasar.
Disisi lain ada indikasi paguyuban pedagang pasar mauk yang menaungi seluruh pedagang pasar mauk ikut-ikutan menyetujui ketetapan harga kios dari perumda pasar mauk tanpa memikirkan ekonomi pedagang yang sedang tidak stabil.
Kepala pasar mauk Sapuani yang dihubungi via pesan singkat whatsapp tidak menjawab sama sekali untuk mengkonfirmasi dan mengklarifikasi kepada awak media.
Dari data yang dihimpun awak media menemukan adanya dugaan kesepakatan harga yang dibuat tanpa adanya sosialisasi lebih mendetil kepada para pedagang pasar mauk.
Para pedagang pasar mauk yang diwawancarai satu persatu oleh awak media menyampaikan "kami merasa berat atas penetapan harga yang dibuat perumda pasar mauk mengingat lemahnya ekonomi kita para pedagang pasca covid,apakah tidak ada kebijakan dari perumda pasar mauk untuk menurunkan harga,disini pasar kampung bang bukan pasar kota,kami dagang saja kadang-kadang masih pinjam sana sini",jelas para pedagang kepada awak Media
Para pedagang juga menambahkan kami ingin meminta rapat ulang untuk menyepakati ulang harga kios dan penempatan penampungan yang kurang strategis bagi kami,imbuh para pedagang mauk.
Sementara itu Yatna pengurus paguyuban pasar mauk yang mewakili ketua paguyuban pasar mauk yang diwawancari lewat pesan singkat whatsapp pada 15/03/2023 menjelaskan bahwa "kalau bicara hati sama saya juga kaya pedagang bang,cuman kan udah saya jelaskan kronologisnya dari pertama undangan dan lain sebagainya artinya tidak ujug-ujug harga sekian,artinya kan itu dimusyawarahkan dulu,nah itulah hasil musyawarah,kalau paguyuban mah hanya mendampingi",jelasnya kepada awak media.
Dirinya juga menambahkan ada undangan dari pihak perumda untuk rapat kesepakatan harga ini,ada keputusan yang dihasilkan,selain itu kan ini ada wadah buat para pedagang harusnya ayo sama-sama jangan sampai sudah ada keputusan malah dikomplain,imbuhnya kepada awak media.
Arief Firdaus ketua BPP GPS Banten Kabupaten Tangerang yang diwawancarai dikediamannya menyampaikan "langkah revitalisasi itu baik untuk suatu pasar,adanya study banding juga bagus untuk pasar,tapi terlepas dari semua itu baik perumda pasar atau pun paguyuban pasar mauk ini harus mau juga mempertimbangkan keluh kesah dari para pedagang pasar mauk",jelasnya
Dirinya juga menambahkan paguyuban ini kan katanya dipilih jadi harus mau menampung keluh kesah pedagang nya,apa lagi kan yang memilih mereka itu para pedagang bukan pengelola pasar,jadi alangkah lebih baik nya kalau ini dinegoisasikan ulang,dirapatkan ulang agar menemukan dengan kata sepakat dengan para pedagang,imbuhnya kepada awak media.(An)