Pendiri Yayasan Pusaka Tangerang " Mari Kembali Pada Pendidikan Berkearifan Lokal "
TANGERANG - Pendidikan berkearifan lokal merupakan sebentuk aksi yang berpangkal dari penyadaran dan mengkerucut pada kesadaran. Penyadaran dimaksud berupa mengajak anak didik terkait dengan realitas hidup mereka. Kondisi lokal yang menyelimuti keseharian si anak didik akan tetapi terhalang oleh gemerlap formalitas, dan kita sebagai pihak civitas akademika harus menyingkap hal tersebut .
Terkait pendidikan berkearifan lokal Zulpikar, sebagai Pendiri Yayasan Pusaka Tangerang berpendapat " Kita dapat menghadirkan contoh Seperti Petani yang setiap harinya pergi ke sawah dan anak didik yang pergi ke sekolah, suatu waktu mesti kita pertautkan dalam kebersamaan. Sekolah di sini berposisi sebagai medianya. Misalnya, ketika mengajarkan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), guru diharapkan memanfaatkan kondisi lokal sekitarnya. Sesekali kita bawa anak didik ke sawah. Terutama ketika mereka sedang menerima pelajaran tentang tumbuh-tumbuhan. Selain anak didik tidak jenuh karena tidak selalu terkungkung di dalam kelas, mereka juga akan tersadarkan bahwa ternyata mereka memiliki kekayaan hayati yang bisa dijadikan sumber pengetahuan ".
Zulpikar melanjutkan " Lebih dari itu, jalinan emosionalitas dengan orang lain (petani,red) akan tumbuh dengan sendiri di dalam dirinya. Manakala dinalar lebih jauh, model pendidikan berkearifan lokal seperti ini bisa juga menjadi investasi masa depan bangsa ini. Kita bisa menyaksikan betapa “menjauhnya” para wakil rakyat dari rakyat. Korupsi merajalela di mana-mana dan penegakan hukum semakin lama semakin melemah saja. Salah satu penyebab utama perilaku buruk mereka ialah karena mereka tidak pernah mau peduli terhadap nasib bangsanya ".
Dengan penuh optimis Zulpikar melanjutkan Pembicaraannya " Nah, melalui model pendidikan berkearifan lokal seperti inilah diharapkan anak didik kita memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Sehingga, ketika mereka bertumbuh besar dan memegang estafet pengabdian bangsa tidak mengecewakan dan dapat dibanggakan. Mereka harapan kita untuk membangun ibu pertiwi ini nantinya. Oleh karena itu, menjadi urgen mendekatkan mereka pada kondisi sosial yang tampak memilukan di bumi persada ini ".
( Red )