Ratusan Pedagang Pasar Kuta Bumi Menolak Revitalisasi
Tangerang- Penolakan revitaliasi pasar Kuta bumi, Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang yang di lakukan para pedagang terus bergulir, karena mereka mengaku selama ini Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang tidak pernah mengajaknya bermusyawarah terkait rencana revitalisasi tersebut.
Bahkan mereka menuding Perumda pasar NKR Kabupaten Tangerang telah membuat resah para pedagang pasar Kuta Bumi dengan membuka pemasaran kios baru dengan harga mencekik, kisaran ratusan juta rupiah jika ingin memiliki kios baru hasil revitalisasi di lahan tersebut.
“Kalau kita dapat informasi mengenai harga pasar setelah di rehabilitasi itu sangat luar biasa, untuk los itu di kisaran harga 73 juta sampai 90 juta, untuk kios itu yang paling murah 152 juta yang paling mahal itu 385 juta, itu saya dapat info dari perumda sendiri,” kata salah satu pedagang, Selasa 01/02/2023.
Lanjut salah satu pedagang pasar Kuta bumi, sebanyak 500 lebih pedagang pasar Kota Bumi yang melakukan penolakan revitalisasi, kata dia, siap untuk di buktikan. Dia juga mengaku melalui APPSI telah melayangkan surat ke beberapa pihak termasuk Bupati dan DPRD Kabupaten Tangerang.
“Mudah-mudahan dalam minggu-minggu ini ada tanggapan, dari Bupati maupun DPRD Kabupaten Tangerang. Kami sangat mohon bantuannya dari DPRD paling tidak memanggil mereka-mereka yang berkepentingan dalam hal ini mungkin Bupati kah, atau perumda kah, dan kami sendiri siap untuk berdiskusi,” tuturnya.
Para Pedagang juga meminta, kepada para wakil rakyat anggota DPRD Kabupaten Tangerang turun langsung ke pasar, untuk melihat keadaan di pasar Kota Bumi.
“Kami sebagai pedagang , ingin para wakil rakyat itu turun ke pasar untuk di lihat keadaan di pasar Kuta Bumi, setelah itu silahkan DPRD kalau mau memanggil kita para pedagang, silahkan mau musyawarah,” ujar salah satu pedagang yang mewakili suara pedagang pasar Kuta Bumi.
ditempat terpisah Pedagang kelontongan menambahkan, harapan pedagang itu sederhana, hanya ingin berdagang dengan aman dan nyaman.
“Harapan kita sebagai pedagang itu cuma ingin berdagang, soal rehabilitasi ini itu, memang ada di wilayahnya pihak perumda, cuma kita pedagang harusnya dilibatkan dalam masalah ini, kalau memang mereka menganggap kita ini manusia,” harapnya.
Sementara itu, Pihak Perumda Pasar NKR Kabupaten Tangerang belum dapat memberikan keterangan terkait hal tersebut. Disisi lain, Finny Dewiyanti Perumda Pasar NKR Kabupaten Tangerang saat dikonfirmasi belum juga merespon,(An)