Yayasan Pusaka Tangerang Terapkan Pembelajaran menyenangkan
TANGERANG – Tidak mudah menyampaikan materi pelajaran pada peserta didik apa lagi untuk peserta didik tingkat Sekolah Dasar. Tetapi di Yayasan Pusaka Tangerang tempat bernaungnya SDIT AL-IZZAH Tigaraksa hal tersebut dapat di jawab oleh para Gurunya dengan menerapakan konsep pembelajaran menyenangkan. Dimana konsep pembelajaran menyenangkan yang diterapkan di SDIT AL-IZZAH terlihat dari banyaknya variasi cara dan metode mengajar para gurunya. Salah satu metode yang diterapakan antara lain dengan cara membawa peserta didik keluar dari ruang kelas dan membawa mereka ke tempat yang dapat memancing imajinasi peserta didik dalam menangkap materi yang disampaikan guru.
Salah satu guru SDIT AL-IZZAH Tigaraksa, Tri Wahyuningsih, S.Pd mengatakan ; “ada kalanya peserta didik SDIT AL-IZZAH kami bawa ke lapangan udara, tempat Pemadam kebakaran atau ketempat-tempat lainnya, tujuannya adalah agar peserta didik kami tidak jenuh dalam menerima materi pelajaran yang kami berikan ”.
Saat peringatan hari ibu misalnya, : “ peserta didik kami bawa ke kantor pos, dari sana peserta didik kami berkirim surat kepada Ibu mereka masing-masing, yang isinya peserta didik kami mengucapkkan selamat hari Ibu buat ibu mereka. Yang jelas peserta didik kami dapat pengalaman baru cara berkirim surat lewat kantor pos, dan ini merupakan sebuah metode pembelajaran yang menyenangkan “. Pungkas Tri Wahyuningsih, Ibu Guru asal kelahiran Yogyakarta tersebut.
Saat dikonfirmasi oleh awak media dari portalbanten.net terkait penerapan pembelajaran menyenangkan yang diterapkan di Yayasan Pusaka Tangerang tersebut, Zulpikar selaku Pendiri Yayasan Pusaka Tangerang mengatakan : “
di era pembelajaran saat ini Guru sebagai pendidik harus banyak memunculkan ide dalam mengelola kelas yang diajarnya untuk menghilang rasa jenuh peserta didik dalam menerima materi pembelajaran”. Salah satu cara mengelola pembelajaran agar peserta didik tidak jenuh adalah dengan menerapkan model pembelajaran menyenangkan, pengelolaannnya dengan cara memancing keinginan peserta didik untuk tertarik pada materi pelajaran yang sedang disampaikan oleh guru, peserta didik bisa dibawa keluar kelas bahkan ke luar lingkungan sekolah tetapi masih dalam suasana pembelajaran yang berhubungan dengan materi pelajaran. Misalnya begini ; “ dalam menjelaskan meteri pelajaran pada tema profesi Pilot, peserta didik dibawa ke lapangan terbang dan berjumpa secara langsung dengan sang Pilot. Nah dengan jalan seperti ini, peserta didik akan cepat dapat merenpon dan mengerti yang dimaksud dengan profesi Pilot tersebut”. Pungkas Zulpikar, Alumni Pendidikan Guru Akta IV Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Syekh Yusuf Tagerang ini.
( Red )